JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Jelang pelaksanaan retret gelombang kedua, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengadakan pemeriksaan kesehatan menyeluruh bagi para kepala daerah.
Bertempat di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemendagri, Jakarta Selatan, pada Sabtu 21 Juni 2025, pemeriksaan ini menjadi gerbang awal bagi 87 pemimpin daerah sebelum bertolak ke IPDN Jatinangor pada Senin 23 Juni 2025.
Pemeriksaan yang berlangsung sejak pagi hingga sore hari ini diikuti oleh berbagai kepala daerah dari Sabang sampai Merauke.
Beberapa di antaranya yang terpantau telah menyelesaikan pemeriksaan adalah Bupati Lamandau Rizky Aditya Putra, Wakil Gubernur Bangka Belitung Hellyana, serta Bupati dan Wakil Bupati Pulau Taliabu, Sashabila Mus dan La Ode Yasir.
Gelang Hijau Keberuntungan dan Harapan Amanah
Wakil Gubernur Bangka Belitung, Hellyana, terlihat sumringah usai menjalani seluruh rangkaian pemeriksaan. Ia bangga menunjukkan gelang berwarna hijau yang tersemat di pergelangan tangannya, mengisyaratkan kondisi kesehatan prima.
“Alhamdulillah berkat doa PPP saya dapat warna hijau. Insyaallah mudah-mudahan dalam perjalanannya saya mampu untuk melalui semua proses yang ada,” ucap Hellyana penuh syukur.
Ia berharap melalui retret ini, dirinya dapat menjadi pemimpin yang lebih amanah dan siap menyerap materi pembelajaran, terutama dengan bimbingan dari pemerintah pusat dan para menterinya.
Gelang Merah: Komitmen Tak Luntur Meski Ada Keterbatasan Fisik
Namun, tidak semua kepala daerah mendapatkan gelang hijau. Bupati Pulau Taliabu Sashabila Mus dan wakilnya, La Ode Yasir, justru mendapatkan gelang berwarna merah. Gelang ini diberikan bukan tanpa alasan.
“Kebetulan karena saya punya tensi rendah dan sedang kondisi hamil muda. Kemudian bapak wakil juga memiliki tekanan darah tensi tinggi dan gula juga, jadi kami berdua dapat gelang merah,” jelas Sasha.
Meskipun mendapat “izin khusus” untuk tidak mengikuti seluruh rangkaian kegiatan fisik karena kondisi kesehatan, Sasha menegaskan komitmennya untuk tetap mengikuti segala materi yang diberikan. Baginya, gelang merah tidak akan menghalangi niatnya untuk memajukan daerahnya.
“Walaupun gelang kami berwarna merah, bukan berarti kami juga mendapat izin untuk mengikuti pelajaran-pelajaran yang nantinya wajib diikuti oleh seluruh kepala daerah,” tegas Sasha.
Ia berharap retret ini akan menjadi wadah bagi dirinya dan wakilnya untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya, khususnya bagaimana membawa Pulau Taliabu yang masih tergolong daerah tertinggal agar dapat mengejar ketertinggalan dan sejalan dengan program prioritas pemerintah pusat.
Retret gelombang II ini akan diikuti oleh 87 kepala daerah, terdiri dari enam gubernur/wakil gubernur, enam wali kota/wakil wali kota, 38 bupati, dan 37 wakil bupati. Mereka akan memulai kegiatan intensif ini di IPDN Jatinangor pada Senin mendatang. HUM/GIT