SIDOARJO, Memoindonesia.co.id – Setelah lima hari menjadi misteri, mantan Ketua DPRD Jatim , Kusnadi, akhirnya ditemukan oleh keluarganya.
Kabar “hilangnya” Kusnadi sempat memicu beragam spekulasi, termasuk isu penculikan hingga pelarian dari kasus korupsi. Namun, Kusnadi membantah tegas semua tudingan tersebut.
“Saya nggak diculik, nggak melarikan diri, saya cuma kehabisan baterai HP. Itu saja,” tegas Kusnadi saat ditemui wartawan di Mapolsek Balongbendo pada Senin, 9 Juni 2025. Pernyataan lugas ini langsung mematahkan segala rumor yang beredar luas.
Kusnadi, yang juga mantan Ketua DPD PDI-P Jatim, sebelumnya dilaporkan hilang oleh keluarganya dan akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat di kawasan Tanah Merah, Bangkalan, Madura.
Ia bahkan datang langsung ke Mapolsek Balongbendo, Sidoarjo, untuk memberikan klarifikasi dan mencabut laporan orang hilang yang sempat menghebohkan masyarakat dan aparat kepolisian.
Lalu, apa yang sebenarnya dilakukan Kusnadi selama lima hari menghilang? Ia mengaku berada di Madura untuk menjalani pengobatan alternatif demi mengatasi penyakit kanker getah bening stadium 3 yang dideritanya. Selain itu, ia juga menemani beberapa teman yang sedang melakukan survei lokasi untuk membuka warung makan khas Madura.
“Saya dibawakan air mineral, minyak, salep. Mungkin semacam suwuk atau doa tambahan. Saat ini saya sedang bersiap menjalani kemoterapi lagi. Badan gatal luar biasa, saya juga tidak bisa tidur. Libur panjang ini saya manfaatkan untuk mencari bantuan,” jelasnya, menggambarkan kondisi kesehatannya.
Kusnadi mengakui bahwa kepergiannya ini adalah atas kemauan pribadi tanpa sepengetahuan keluarga. Inilah yang memicu kekhawatiran besar di pihak keluarga hingga akhirnya melapor ke polisi. Ia mengaku tidak sempat mengabari anak-anaknya karena ponselnya kehabisan baterai dan ia tidak membawa charger yang sesuai.
“Saya minta maaf karena tidak pamit ke anak. Bukan karena tidak mau mengabari, tapi karena HP saya mati,” ujarnya penuh penyesalan. HUM/GIT