JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Terpidana kasus korupsi e-KTP, Setya Novanto, kembali menerima remisi khusus Idulfitri 2025.
Selain Novanto, sebanyak 287 narapidana korupsi di Lapas Sukamiskin, Bandung, juga mendapatkan potongan masa hukuman dalam perayaan Hari Raya tahun ini.
Lapas Kelas I Sukamiskin dikenal sebagai tempat penahanan para terpidana kasus korupsi, khususnya mereka yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Seperti tahun-tahun sebelumnya, narapidana yang memenuhi syarat berhak mendapat remisi Idulfitri sesuai dengan aturan yang berlaku.
Kepala Bidang Tata Usaha Lapas Sukamiskin, Benny Muhammad Saifullah, mengonfirmasi bahwa Setya Novanto masuk dalam daftar penerima remisi tahun ini. Namun, ia belum dapat memastikan jumlah pasti potongan masa tahanannya.
“(Setya Novanto) dapat. Cuma, kalau jumlahnya berapa harus dilihat data lengkapnya, takutnya nanti saya sampaikan sekian, salah,” ujar Benny di Bandung, Senin 31 Maret 2025.
Menurut Benny, total 288 narapidana menerima remisi dengan rincian 36 narapidana mendapat potongan 15 hari, 233 narapidana mendapat potongan 30 hari (1 bulan), 17 narapidana mendapat potongan 45 hari (1,5 bulan), dan 2 narapidana mendapat potongan 60 hari (2 bulan).
Benny menegaskan bahwa meskipun banyak narapidana menerima remisi Idulfitri, tidak ada yang langsung bebas setelah mendapatkan pengurangan hukuman.
Ini bukan pertama kalinya Setya Novanto mendapatkan remisi Idulfitri. Politikus Partai Golkar tersebut telah menerima potongan masa tahanan dalam tiga Lebaran berturut-turut sejak 2023.
Yaitu Idulfitri 2023: Remisi 30 hari (1 bulan), Idulfitri 2024: Remisi 30 hari (1 bulan), Idulfitri 2025: Belum diungkap jumlah potongan, dan HUT ke-78 RI (17 Agustus 2023): Remisi 90 hari (3 bulan).
Dengan berbagai remisi yang diterima, masa hukuman Setya Novanto terus berkurang dari vonis aslinya.
Sebagai bagian dari perayaan Idulfitri, Lapas Sukamiskin membuka masa kunjungan bebas selama tiga hari, mulai 31 Maret hingga 2 April 2025.
Keluarga narapidana yang ingin berkunjung diwajibkan membawa KTP dan memenuhi persyaratan administratif lainnya agar bisa masuk ke area lapas.
“Selama tiga hari ini kami memberikan kebebasan. Mereka berkunjung, kami siapkan dua tempat, yaitu di hanggar dan di ruang kunjungan,” jelas Benny. HUM/GIT