JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Sebanyak tiga anggota Polri dipecat lewat sidang etik buntut kasus pemerasan pengunjung Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024. Komisi III DPR RI mengapresiasi langkah tersebut karena dinilai cepat bertindak.
“Apresiasi buat kecepatan Polri dalam menindak anggotanya yang bermasalah,” ujar Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni kepada wartawan, Kamis 2 Januari 2025.
Sahroni berharap kasus seperti tidak terulang lagi. Diketahui kasus ini diduga melibatkan total 18 oknum anggota Polri.
“Jangan terulang kembali ke depan,” kata Sahroni.
3 Polisi Dipecat
Majelis sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) menggelar sidang etik pertama Selasa 31 Desember 2024. Sidang etik itu dipantau langsung oleh Kompolnas.
Hasil sidang etik itu, dua oknum polisi dijatuhi sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) atau dipecat. Dua oknum polisi itu yakni mantan Dirresnarkoba Polda Metro Jaya Kombes Donald Parlaungan Simanjuntak dan mantan Panit 1 Unit 3 Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKP Yudhy Triananta Syaeful.
“Terhadap terduga masing-masing 2 terduga pelanggar telah diberikan putusan Majelis Komisi sidang kode etik profesi Polri dijatuhi sanksi berupa Pemberhentian dengan Tidak Hormat (PTDH),” kata Karo Penmas Humas Polri Brigjenpol Trunoyudo Wisnu Andiko dalam keterangan tertulis, Rabu 1 Januari 2025.
Polri melanjutkan sidang etik terhadap mantan Kasubdit III Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKBP Malvino Edward Yusticia (MEY). AKBP Malvino dinyatakan melakukan pelanggaran etik dugaan pemerasan pengunjung konser DWP.
“Pemberhentian tidak dengan hormat atau PTDH sebagai anggota Polri,” kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko dalam jumpa pers di Mabes Polri, Kamis 2 Januari 2025.
Proses sidang etik kasus ini masih terus berjalan. Ada potensi jumlah anggota yang dipecat akan bertambah. HUM/GIT