MemoIndonesia.co.id
  • Beranda
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Hukum
  • Ekbis
  • Pendidikan
  • Seni Budaya
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Indeks
MemoIndonesia.co.id
  • Beranda
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ekbis
  • Hukum
  • Gaya Hidup
  • Foto
  • Indeks
Search
  • Kategori Berita
    • Nasional
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Hukum
    • Peristiwa
    • Pendidikan
    • Ekbis
    • Seni Budaya
    • Olahraga
    • Religi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
  • Link Terkait
    • Redaksi
    • Tentang Kami
    • Kontak
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Have an existing account? Sign In
Follow US
Copyright 2023 - MemoIndonesia.co.id

Sebelum Tewas Ditembak, Kasatreskrim Polres Solok Selatan Mau Mundur Polisi

Publisher: Redaktur 24 November 2024 4 Min Read
Share
Cristina Yun Abubakar, ibu Kasatreskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
Ad imageAd image

MAKASSAR, Memoindonesia.co.id – Kasatreskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar tewas ditembak rekan kerjanya Kabag Ops AKP Dadang Iskandar. Sebelum insiden penembakan itu, AKP Ryanto berkeinginan berhenti dari polisi.

Cerita itu disampaikan Cristina Yun Abubakar, ibu dari almarhum AKP Ryanto. Dia menyebut anaknya pernah menyampaikan keinginan mundur, tapi dilarangnya.

“Dia pernah bilang begini sama saya, kalau tidak salah tiga bulan yang lalu, ‘Mama, saya mau tanya sama Mama. Seandainya saya keluar dari polisi, apa Mama mengizinkan?’,” katanya, Jumat 22 November 2024.

Cristina kemudian melarang niat anaknya untuk mundur dari polisi. Dia bilang, menjadi polisi adalah berkat dari Tuhan yang harus disyukuri apalagi Ryanto berhasil menjadi polisi tanpa embel-embel apapun.

“Jadi, saya bilang, ‘Jangan, Nak! Jangan keluar dari polisi! Itu masa depanmu. Itu kebaikan Tuhan buat kamu. Kamu bukan siapa-siapa, tidak punya apa-apa, tapi bisa lulus. Jadi, syukuri apa yang Tuhan berikan!’,” lanjutnya.

Baca Juga:  Kompolnas: Penyidikan Kasus AKP Dadang Diambil Alih Polda Sumbar Berjalan Baik

Saat itu Ryanto, kata Cristina, tidak menjelaskan secara rinci alasan mau mundur dari polisi. Namun, dia menduga anaknya mungkin menghadapi tekanan di tempat tugas.

“Tidak (dia tidak sampaikan ada tekanan). Dia cuma bilang, ‘Iya, Ma. Terima kasih banyak. Nanti saya cerita. Nanti saya cerita lagi’,” bebernya.

“Setelah itu saya WA (chat di WhatsApp), ‘Nak, apa pun masalahnya, datang sama Tuhan. Berdoa, minta kekuatan dari Tuhan. Karena hanya Tuhan yang mampu tolong kita. Mama selalu ada untuk kamu. Harus kuat’. Jadi, memang setelah itu saya selalu galau. Anakku di sana pasti dalam tekanan mungkin,” sambungnya.

Cristina kemudian mengenang video call terakhirnya dengan AKP Ryanto dua hari sebelum kabar duka tiba. Kata dia, kebiasaan video call sudah mendiang lakukan sejak dahulu.

Baca Juga:  Misteri Kematian Majikan dan ART di Blitar yang Bersimbah Darah

“Saya video call sama anak saya dua hari yang lalu. Dia sering video call. Dengan adik-kakaknya. Itu selalu dengan ponakan-ponakannya,” katanya.

Kabar yang akhirnya datang bahwa AKP Ryanto yang tewas ditembak, Cristina mengaku sama sekali tidak menyangka. Dirinya juga tidak punya firasat apa pun anaknya akan pergi selama-lamanya. “(Saat video call) tidak ada tanda-tandanya. Tidak ada ciri-cirinya bilang ada mau kejadian seperti itu. Tapi, itu sudah terjadi,” tuturnya.

Cristina juga mengenang bagaimana dua bulan lalu AKP Ryanto datang ke Makassar seolah ingin beristirahat dari rutinitas. Kini, Cristina merasa kehilangan mendalam, terlebih ketika mengetahui anaknya harus kehilangan nyawa akibat tindakan orang lain.

“Makanya saya tidak siap sekali anakku pergi. Karena … kalau sakit mungkin … tapi ini karena perbuatan orang lain sampai hilang nyawanya kasihan. Ya, memang Tuhan sudah tunjukkan jalan bahwa umurnya sekian. Tapi, caranya itu yang saya … kayak tidak terima. Anak saya dikasih begitu orang,” ungkapnya.

Baca Juga:  Ricuh di Suramadu Usai Final Liga 1, 18 Orang Jadi Tersangka

Diketahui, AKP Dadang menembak AKP Ryanto di parkiran Polres Solok Selatan yang terletak di Jorong Bukit Malintang Barat, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Jumat 22 November 2024 sekitar pukul 00.43 WIB. Kapolda Sumbar Irjenpol Suharyono mengatakan sebelum kejadian tersebut, AKP Ryanto sempat mengungkap kasus tambang ilegal di Solok Selatan.

“Pada minggu ini, dan sebelum hari-hari peristiwa ini terjadi. Salah satu Polres sedang melakukan penegakan hukum terhadap pekerjaan tambang yang diduga ilegal. Jenisnya adalah galian C di wilayahnya Polres Solok Selatan,” kata Suharyono. HUM/GIT

TAGGED: AKP Dadang Iskandar, AKP Ryanto Ulil Anshar, Cristina Yun Abubakar, Kabag Ops, Kasatreskrim, Polres Solok Selatan
Share this Article
Facebook Twitter Pinterest Whatsapp Whatsapp Print
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Wink0
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ad imageAd image

BERITA TERKINI

Kepala Kantor Wilayah Kemenkum HAM Jatim, Haris Sukamto
Jawa Timur Tuntaskan 100 Persen Pendaftaran Koperasi Merah Putih, Semua Desa Resmi Terdaftar di SABH
1 Juli 2025
Kader PDIP Surabaya Achmad Hidayat memberikan sambutan pada pendirian Posko PDI Perjuangan yang diinisiasi Anis Marsella.
Kader PDIP Surabaya Dukung Megawati Soekarnoputri Dikukuhkan Lagi dalam Kongres Ke-VI PDI Perjuangan
1 Juli 2025
Nurhadi Langsung Ditangkap Lagi Usai Bebas: KPK Ungkap Alasan dan Kasus TPPU yang Mengintai
1 Juli 2025
Bobby Nasution Nonaktifkan Kadis PUPR Sumut yang Terkena OTT KPK, Tegaskan Tak Ada Bantuan Hukum
1 Juli 2025
Gubernur Bobby Siap Penuhi Panggilan KPK, Buka-bukaan Soal Aliran Dana Korupsi Kadis PUPR Sumut
1 Juli 2025
Ad imageAd image

NASIONAL

Nurhadi Langsung Ditangkap Lagi Usai Bebas: KPK Ungkap Alasan dan Kasus TPPU yang Mengintai
1 Juli 2025
Bobby Nasution Nonaktifkan Kadis PUPR Sumut yang Terkena OTT KPK, Tegaskan Tak Ada Bantuan Hukum
1 Juli 2025
Gubernur Bobby Siap Penuhi Panggilan KPK, Buka-bukaan Soal Aliran Dana Korupsi Kadis PUPR Sumut
1 Juli 2025
Gubernur Bobby Tak Sadar Mobil Kontraktor Korupsi Tepat di Depannya
1 Juli 2025
Ad imageAd image

TERPOPULER

Hoaks: Jokowi Kritis dan Dilarikan ke Rumah Sakit, Cek Fakta Sebenarnya!
29 Juni 2025
Komisi X DPR Desak Investigasi Tuntas Dugaan Joki Seleksi Masuk UI
30 Juni 2025
Richard, George Handiwiyanto, dan Billy yang tergabung dalam Handiwiyanto Law Office (HLO).
“Handiwiyanto Law Office: Dari Daerah, Mendobrak Peta Hukum Nasional”
30 Juni 2025
Keluhan Jalan Rusak Jadi Kunci OTT KPK: Kadis PUPR Sumut Ditangkap karena Atur Proyek Miliaran
30 Juni 2025

Baca Berita Lainnya:

Kepala Kantor Wilayah Kemenkum HAM Jatim, Haris Sukamto
Headlines

Jawa Timur Tuntaskan 100 Persen Pendaftaran Koperasi Merah Putih, Semua Desa Resmi Terdaftar di SABH

Kader PDIP Surabaya Achmad Hidayat memberikan sambutan pada pendirian Posko PDI Perjuangan yang diinisiasi Anis Marsella.
Politik

Kader PDIP Surabaya Dukung Megawati Soekarnoputri Dikukuhkan Lagi dalam Kongres Ke-VI PDI Perjuangan

Hukum

Nurhadi Langsung Ditangkap Lagi Usai Bebas: KPK Ungkap Alasan dan Kasus TPPU yang Mengintai

Hukum

Bobby Nasution Nonaktifkan Kadis PUPR Sumut yang Terkena OTT KPK, Tegaskan Tak Ada Bantuan Hukum

MemoIndonesia.co.id

Memo Indonesia adalah media online yang menyajikan beragam informasi dari seluruh sudut nusantara.

Quick Links
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
About US
  • Kontak
  • Tentang Kami
  • Karir
  • Redaksi

Copyright 2023 – MemoIndonesia.co.id

Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?