BATAM, Memoindonesia.co.id – Dua buron kejahatan transnasional berjenis kelamin perempuan yang ditangkap petugas Inteldakim Imigrasi Batam, dikawal kepulangannya ke negara asal, Filipina, Kamis, 22 Agustus 2024.
Dua orang WNA yang kini dibawah pengawasan Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi adalah SG (40) dan KO (24) itu, langsung diserahkan kepada Biro Imigrasi Filipina untuk dideportasi.
Direktur Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian (Dirwasdakim), Saffar Muhammad Godam mengatakan, dua WNA lainnya, masih buron. Mereka AG (38) berjenis kelamin perempuan, dan seorang pria berinisial WG (34).
“Keempat orang ini masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) pemerintah Filipina karena diduga terlibat dalam pelanggaran imigrasi dan menjadi tersangka utama dalam kasus kejahatan transnasional,” ujar Godam dalam rilis yang dikirim ke Humas Kantor Imigrasi Tanjung Perak, Jumat, 23 Agustus 2024.
Lanjut Goda, penangkapan WNa ini bermuala dari laporan masyarakat pada (19/08) mengenai dugaan tindak pidana keimigrasian.
Tim Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) Kantor Imigrasi Batam langsung bergerak dan melakukan pengawasan ketat di wilayah Batam Center dan berhasil mengidentifikasi dua WNA yang dicurigai.
Setelah dilakukan pengecekan lebih lanjut dengan berkoordinasi dengan Direktorat Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian, ditemukan fakta bahwa kedua WNA tersebut merupakan warga negara Filipina.
“Keduanya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) sesuai dengan surat permintaan pencarian dari BOI Filipina kepada Direktorat Jenderal Imigrasi yang diterbitkan pada tanggal 19 Agustus 2024,” sambung Godam.
“Mereka [buron WN Filipina] kami temukan di Batam Center, berdasarkan hasil pemeriksaan serta penelusuran melalui Aplikasi Pelaporan Orang Asing,” urai mantan Kakanwil Kemenkumham Kepulauan Riau ini.
Lanjut Godam, petugas menemukan bahwa ada seorang bernama ZJ (WN Singapura) yang melakukan pemesanan empat Kamar di Hotel Harris Batam Center selama 3 hari terakhir. Dari hasil pengecekan CCTV didapati ZJ adalah pihak yang membantu mereka untuk reservasi hotel.
Setelah penangkapan, SG dan KO diamankan di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Batam dan kemudian dijemput Tim Penyidik dari Direktorat Wasdakim pada Rabu, 21 Agustus 2024, untuk kemudian diserahterimakan dan dikawal oleh Petugas Imigrasi dari BOI Filipina pada hari Kamis 22 Agustus 2024.
Penangkapan [SG dan KO] merupakan langkah konkrit pengamanan kawasan ASEAN dari kejahatan transnasional yang merupakan buah dari pertemuan Dirjen Imigrasi se-ASEAN di forum DGICM minggu lalu.
“Kami sudah serahkan mereka (SG dan KOJ) kepada BOI untuk dipulangkan ke Filipina. Dua buron lainnya (AG dan WG), masih dalam pengejaran. Otoritas Indonesia dan Filipina terus berkoordinasi untuk segera menangkap kedua buronan tersebut,” tutup Godam. HUM/CAK