SURABAYA, Memoindonesia.co.id – Harmoni yang baik antara eksekutif dan legislatif, Kota Surabaya telah membuktikan diri sebagai kota yang tangguh dan berkembang pesat.
Dalam kurun waktu 3 tahun 5 bulan kepempimpinan Eri Cahyadi dan Armuji bekerja sama dengan DPRD, pembangunan Kota Pahlawan terus tumbuh dan menggeliat.
Setelah berhasil melewati ujian pandemi Covid-19, Surabaya bangkit dengan pertumbuhan ekonomi yang mengesankan, mencapai 5,7 persen pada tahun 2023, melampaui tingkat nasional dan provinsi.
Wakil Sekretaris PDI Perjuangan (PDIP) Surabaya Achmad Hidayat menyebut sejumlah capaian di waktu yang singkat itu berkat harmoni eksekutif dan legislatif. Menurut dia, membangun Surabaya tidak bisa sendirian. Tetapi harus dengan semangat gotong royong berbagai pihak.
“Kunci keberhasilan ini terletak pada kolaborasi, keterbukaan, dan kesamaan visi dalam membangun Surabaya yang lebih maju,” tegas Achmad Hidayat, Jumat, 9 Agustus 2024.
Ahmad menambahkan, Pemkot Surabaya juga menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan mengalokasikan 41 persen APBD untuk pendidikan dan kesehatan.
Program Beasiswa Pemuda Tangguh dan jaminan kesehatan universal bagi warga KTP Surabaya menjadi bukti nyata upaya tersebut, yang berkontribusi pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Surabaya mencapai 83,99 poin, tertinggi di Indonesia.
Tak hanya itu, Surabaya juga fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program Dandan Omah, revitalisasi kawasan kota lama, dan pembangunan infrastruktur pengendalian banjir.
Platform digital E-Peken juga berhasil memberdayakan UMKM dan toko kelontong, mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan.
“Kami berharap berbagai kebijakan pro-rakyat dapat terus dirasakan oleh warga Surabaya dengan keberlanjutan kepemimpinan Eri Cahyadi-Armuji,” kata dia.
“Dengan berbagai capaian ini, Surabaya terus melangkah maju sebagai kota yang inovatif, inklusif, dan berkelanjutan,” pungkas dia. HUM/BOY