BANDUNG, Memoindonesia.co.id – Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat, Kombespol Surawan, mengungkapkan fakta baru mengenai kasus pembunuhan Vina di Cirebon yang belum pernah diungkapkan sebelumnya. Delapan pelaku yang kini sudah divonis bersalah ternyata sempat mencabut keterangannya dalam berkas acara pemeriksaan (BAP).
Merespons hal itu, pengacara para terpidana, Jogi Nainggolan, memberikan penjelasan mengapa keterangan BAP mereka dicabut. Ia menyatakan bahwa saat itu kliennya dalam keadaan tak berdaya setelah diamankan petugas.
“Jadi ketika di-BAP di Polda Jabar, klien kami menarik semua BAP yang di Polresta Cirebon karena dalam keadaan tidak berdaya,” kata Jogi, Jumat 17 Mei 2024.
Jogi mendampingi proses hukum lima terpidana dalam kasus tersebut: Jaya, Supriyanto, Eka Sandi, Hadi Saputra, dan Sudirman. Jogi juga mendampingi mereka saat pelimpahan berkas perkara dari Polresta Cirebon ke Polda Jabar.
Karena kondisi itu, klien Jogi memutuskan untuk mencabut semua keterangan yang sudah dituangkan dalam BAP. Jogi berharap ada pemeriksaan ulang yang dilakukan Polda Jabar, tetapi permintaan tersebut tidak pernah menjadi kenyataan.
“Kami saat itu sebenarnya mengharapkan Polda Jabar mengulangi lagi proses pembuktian kasusnya, karena di lokasi itu sebenarnya ada CCTV. Tapi akhirnya tidak pernah terjadi,” ungkapnya.
Hingga akhirnya, berkas perkara bergulir di persidangan. Meski Jogi bersikukuh kliennya tidak bersalah, hakim tetap menjatuhkan hukuman penjara bagi delapan pelaku pembunuhan Vina.
Kini, Jogi berencana mengambil langkah hukum berupa peninjauan kembali (PK) karena meyakini kliennya merupakan korban rekayasa kasus. Jogi juga mendukung langkah Polda Jabar untuk mengusut kasus ini dengan transparan.
“Upaya untuk mengajukan PK sedang kami pertimbangkan jika kasus ini bisa terungkap secara transparan. Dan pelaku yang melakukan kejahatan terhadap korban ini ternyata tidak terkait dengan klien kami,” katanya.
“Saya percaya, suatu saat klien kami yang menderita batin maupun fisik dirugikan karena mendekam selama delapan tahun, mudah-mudahan dengan tertangkapnya tiga orang ini, kasus ini bisa terkuak. Dan kami akan melakukan upaya PK untuk bisa membebaskan klien kami suatu saat nanti agar tidak berimbas di kemudian hari,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kombespol Surawan menuturkan bahwa saat berkas perkara dilimpahkan dari Polresta Cirebon ke Polda Jabar, delapan pelaku pembunuhan Vina mencabut keterangannya dalam BAP. Padahal menurutnya, saat masih diperiksa di Cirebon, mereka kooperatif dan menjelaskan keterlibatan Pegi cs.
“Pada saat tersangka delapan orang ini memberikan keterangan di Polresta, mereka kooperatif memberikan keterangan apa yang sesuai mereka lakukan. Lalu ketika kasus ini dilimpahkan ke Polda, mereka beramai-ramai mencabut keterangannya dan tidak mengakui perbuatannya, termasuk keterangan soal tiga DPO ini,” katanya, Jumat 17 Mei 2024.
Surawan menegaskan bahwa penyidik tidak melakukan intervensi apapun kepada para tersangka saat diperiksa. Tetapi yang terjadi kemudian adalah mereka mencabut keterangannya saat kasus ini dilimpahkan ke Polda Jabar.
“Tidak ada intervensi. Justru mereka cabut keterangannya. Kendalanya mereka cabut keterangannya,” ungkapnya.
Surawan belum memberikan penjelasan mengapa kedelapan pelaku mencabut keterangannya. Kondisi itu kemudian menyulitkan penyidik untuk memburu tiga DPO yang kini ciri-cirinya sudah disebar Polda Jabar.
“Itu kesulitan kita. Jadi saat di Cirebon, mereka kooperatif. Tapi saat dilimpahkan Polda, para tersangka mencabut keterangannya baik terhadap dirinya sendiri maupun ketiga DPO itu. Sehingga kita susah menelusuri di situ,” pungkasnya. HUM/GIT