JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Polisi akan memeriksa ponsel milik anggota Satlantas Polresta Manado, Brigadir RA, yang ditemukan tewas di Mampang, Jakarta Selatan. Melalui pemeriksaan ponsel, polisi akan mendalami motif Brigadir RA bunuh diri.
“Untuk motif dia bunuh diri masalah pribadi. Itu masih kita dalami kepada istri kerabat dan keluarga. Nah, kita akan buka nanti isi HP yang bersangkutan gitu kan. Ini mohon bantuan media untuk bisa meluruskan,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombespol Ade Rahmat Idnal kepada wartawan, Minggu, 28 April 2024.
Ade mengatakan pihaknya juga sudah mengecek CCTV yang ada di lokasi. Sebanyak 18 saksi turut diperiksa untuk mengusut kasus yang ada.
“Kita periksa rekaman CCTV-nya sudah beberapa saksi, sudah sekitar 18 saksi diperiksa di TKP,” ujarnya.
Ade kembali memastikan kematian Brigadir RA bukan karena kasus pembunuhan, melainkan bunuh diri. Kepastian itu disampaikan berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP).
“Satu, saya clear-kan, itu bukan pembunuhan, itu bunuh diri. Kita sudah olah TKP,” tegasnya.
Hasil Visum
Polisi telah melakukan pemeriksaan luar atau visum et repertum terhadap jenazah polisi Manado, Brigadir RA, yang bunuh diri di Jakarta Selatan (Jaksel). Hasilnya, ditemukan luka di bagian pelipis kanan-kiri jenazah.
“Kalau hasil visum luar sesuai dengan fakta di lapangan. Penjelasan dari dokter forensik bahwa memang ada luka di bagian kepala, pelipis kanan ke pelipis kiri. Luka itulah yang terdapat pada jenazah. Itu juga sudah dituangkan dalam hasil visum,” kata Wakasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi kepada wartawan di RS Polri, Sabtu, 27 April 2024.
Yossi mengatakan tim dokter forensik telah menyampaikan hasil visum secara langsung kepada pihak keluarga. Pihak keluarga Brigadir RA juga disebut telah menerima hasil tersebut.
“Jadi dalam hal ini yang menjelaskan bukan tim penyidik. Yang menjelaskan terkait dengan kondisi jenazah itu berdasarkan keahlian, berdasarkan bidang fungsi dan ilmunya, adalah tim dokter forensik. Dan penjelasan itu sudah diterima dengan baik oleh pihak keluarga yang menilai langsung jenazah dan langsung bertanya jawab dengan tim dokter forensik RS Polri,” kata Yossi. HUM/GIT