JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Senator Bali, Arya Wedakarna, mendadak menjadi perbincangan hangat di linimasa media sosial X setelah akun @unmagnetism.
Dalam unggahan video menunjukkan Arya tengah memarahi kepala Kanwil Bea Cukai Bali Nusa Tenggara, kepala Bea Cukai Bandara I Gusti Ngurah Rai, dan pengelola bandara.
Pernyataan kontroversial Arya yang dianggap merendahkan jilbab atau hijab yang dikenakan oleh Muslimah menciptakan polemik.
“Saya gak mau yang front line, front line itu, saya mau yang gadis Bali kayak kamu, rambutnya kelihatan terbuka. Jangan kasih yang penutup, penutup gak jelas, this is not Middle East. Enak aja Bali, pakai bunga kek, pake apa kek,” ujar Arya pada Senin, 1 Januari 2024, di Jakarta.
Ucapan Arya tersebut mendapat kecaman luas dari warganet, yang menilai pernyataannya merendahkan hijab yang dikenakan oleh pegawai beragama Islam.
Dalam klarifikasinya melalui akun Instagram resmi, Arya menyebutkan bahwa protesnya terkait perilaku dua staf Bea Cukai yang dianggap tidak ramah terhadap warga Bali yang baru mendarat.
Warganet mengecam pernyataan Arya, menyebutnya sebagai rasis supremasis far-right. Beberapa akun bahkan mempertanyakan bagaimana Arya bisa menjadi anggota DPD dua periode dengan sikap yang dianggap merendahkan dan tidak mencerminkan toleransi.
Akun @arabella_kixxx heran melihat seorang anggota DPD bisa menyampaikan pernyataan yang dianggap SARA di forum resmi, dan menyatakan bahwa sikap tersebut tidak mencerminkan toleransi, yang seharusnya diwakili oleh anggota DPD. CAK/RAZ