SURABAYA – Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono, mengucapkan selamat merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78.
Usia itu sejak Bung Karno dan Bung Hatta membacakan teks proklamasi, 17 Agustus 1945, di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta, No. 56.
Adi Sutarwijono mengikuti upacara di Balai Kota Surabaya bersama Wakil Wali Kota Armuji dan jajaran forum koordinasi pimpinan daerah (Forkompida) di Kota Pahlawan ini.
Upacara peringatan kemerdekaan dipimpin Wali Kota Eri Cahyadi selaku inspektur upacara.
“Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78. Selamat merayakan dengan penuh kegembiraan, penuh suka cita dan rasa bahagia. Kita merayakan dengan kebersamaan, keguyuban dan gotong royong bersama warga masyarakat lainnya. Sekali merdeka, tetap merdeka!,” kata Adi Sutarwijono, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, seusai upacara di Balai Kota.
Tahun ini, HUT Kemerdekaan ke-78, mengambil tema: Terus Melaju untuk Indonesia Maju. Ada rasa optimisme yang bergelora, tumbuh dan mekar dalam peringatan kemerdekaan kali ini. Optimisme mewujudkan masa depan yang lebih baik dan cemerlang.
“Indonesia dan Kota Surabaya tiada henti berbenah diri. Memperbaiki diri dan menyempurnakan. Menuju terwujudnya masyarakat adil dan makmur, seperti yang dicita-ciptakan para pendiri bangsa ini,” kata Adi.
Dikatakan, sejak awal Agustus lalu memasuki bulan kemerdekaan, terasa antusiasme dan gelora di masyarakat untuk menyambut usia kemerdekaan Indonesia ke-78. Kampung-kampung dihias, dipercantik dan semarak, dengan gotong royong masyarakat.
Lomba-lomba digelar, unik dan khas, serta merakyat, yang mengundang gelak tawa dan keceriaan. Kebahagiaan terpancar kuat dari wajah setiap insan.
“Kemarin malam, 16 Agustus, kita melakukan tirakatan dan tasyakuran di kampung-kampung di Surabaya. Semua kampung menggelar tirakatan dan tasyakuran. Sambil melakukan rembuk kampung. Berbenah menuju situasi yang lebih baik,” kata Adi.
Mengutip Bung Karno, kata Adi, kemerdekaan adalah jembatan emas yang di seberangnya didirikan negeri berdaulat, melindungi segenap tumpah darah Indonesia, dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Terbebas dari belenggu penjajahan, terbebas dari belenggu keterbelakangan, kebodohan dan kemiskinan. Mari, kita isi kemerdekaan dengan bekerja keras dan gotong royong membangun Indonesia. Menyusun peradaban yang lebih maju, lebih adil dan lebih sejahtera,” sambung Adi.
Dikatakan Bung Karno, kutip Adi, bangsa negara Indonesia didirikan untuk semua rakyat Indonesia. Untuk semua lapisan masyarakat, semua suku bangsa, semua agama, etnis dan golongan. Semua adat istiadat dan kebudayaan. Indonesia tidak didirikan hanya untuk satu golongan.
“Indonesia didirikan untuk semua rakyat. Satu untuk semua. Untuk itu, kita terus perkuat persatuan dalam keberagaman sebagai gugusan kekuatan yang memajukan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia,” kata Adi.
“Sekali lagi, dirgahayu kemerdekaan Republik Indonesia ke-78. Kita doakan para pendiri bangsa, Bung Karno dan Bung Hatta, para pejuang dan para pahlawan bangsa, para pengabdi bangsa, yang telah gugur dan pergi mendahului kita menghadap Sang Khalik. Semoga semua mendapat tempat yang paling mulia di sisi Tuhan YME dan beristirahat dalam kedamaian abadi,” kata Adi. (bad/cak)