MemoIndonesia.co.id
  • Beranda
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Hukum
  • Ekbis
  • Pendidikan
  • Seni Budaya
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Indeks
MemoIndonesia.co.id
  • Beranda
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ekbis
  • Hukum
  • Gaya Hidup
  • Foto
  • Indeks
Search
  • Kategori Berita
    • Nasional
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Hukum
    • Peristiwa
    • Pendidikan
    • Ekbis
    • Seni Budaya
    • Olahraga
    • Religi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
  • Link Terkait
    • Redaksi
    • Tentang Kami
    • Kontak
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Have an existing account? Sign In
Follow US
Copyright 2023 - MemoIndonesia.co.id

DPRD Surabaya Bertekad Entaskan Warga Miskin Tak Sampai Putus Sekolah

Publisher: Admin 12 Juli 2023 4 Min Read
Share
Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti.
Ad imageAd image

Surabaya – Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti, bertekad mengentaskan Kota Surabaya dari anak putus sekolah.

Reni merasa kaget jika jika di Surabaya masih saja ada anak yang putus sekolah karena terganjal biaya. Ia sangat berharap hal itu tidak terjadi di Kota Pahlawan ini.

Seperti kondisi yang dialami oleh seorang ibu miskin di Jalan Lontar, Kecamatan Sambikerep, yang menangis meratapi nasib anaknya tidak bisa sekolah lantaran terbentur biaya yang tinggi.

“Surabaya sebagai kota dunia yang maju, humanis, dan berkelanjutan ini seharusnya tidak ada lagi anak yang putus sekolah. Kami akan mendorong Surabaya zero anak putus sekolah,” ungkap Reni Astuti, Rabu (12/7/2023).

Fenomena putus sekolah itu kerap ditemui Reni setiap tahun ajaran baru. Reni khawatir, di tempat lain masih ada anak-anak dengan nasib serupa.

Sebab, daya tampung sekolah negeri tak cukup banyak. Misalnya, lulusan SD terdapat 40.000 siswa, sementara daya tampung SMP Negeri hanya 20.000.

Baca Juga:  Timnas Indonesia dan Palestina Hadir di Tengah Ribuan Warga Surabaya

“Di Kota yang sebesar dan semaju ini, masih saja ada anak putus sekolah. Sesuai amanah konstitusi UUD 1945 bahwa fakir miskin dan anak telantar dipelihara negara,” ujar politisi PKS Surabaya ini.

Maka dari itu, alumnus Institut Teknologi Sepuluh November ini terus bergerilya turun ke masyarakat untuk menindaklanjuti laporan warga bahwa terdapat anak putus sekolah.

Salah satunya Reni langsung mendatangi ke rumah Khusnul Afwar di Jalan Lontar. Kedatangan Reni disambut haru oleh Khusnul Afwar, istri, dan anaknya. Anak Khusnul Afwar harusnya kini sudah naik kelas XII SMA. Namun, biaya dan kondisi ekonomi memaksanya putus sekolah sejak dua tahun lalu.

Rumah Khusnul Afwar begitu sederhana. Tak ada perabot bagus, elektronik mahal pun tak terlihat. Afwar hanya pekerja serabutan, sedangkan istrinya membuka toko jajanan kecil-kecilan yang modalnya didapat dari hasil meminjam bank keliling.

“Terpaksa putus sekolah karena kondisi ekonomi, Bu. Anak saya tidak diterima di SMA negeri. Untuk ke swasta, kami tak mampu. Kebutuhan sehari-hari saja kami tak selalu bisa mencukupi,” ungkap Afwar.

Baca Juga:  Konser Amal untuk Palestina, Dewa 19 Hipnotis Warga Surabaya

Berbeda tempat namun kondisi yang sama. Reni juga sempat mendatangi warga Bulak Banteng pada 10 Juni. Di sana, terdapat keluarga yang keempat anaknya terpaksa putus sekolah karena kemiskinan ekstrem.

Di sana, Reni melihat kondisi rumah yang hanya 2 x 3 meter, hanya satu petak untuk ruang tamu, tempat tidur, dan dapur.

Reni melanjutkan, zero putus sekolah harus terwujud di Surabaya. Terlebih, Kota Surabaya memiliki visi besar. Yakni, Gotong Royong menuju Surabaya Kota Dunia yang Maju, Humanis, dan Berkelanjutan.

“Dengan visi besar itu, jika masih ada anak putus sekolah, maka sangat ironis. Itu tentu tidak humanis,” ungkapnya.

Soal pendidikan, sudah tercantum dalam Perda No 16 tahun 2012 tentang Penyelenggaran Pendidikan di Surabaya yang wajib belajar 12 tahun. Lewat perda itu, Pemkot Surabaya memiliki kewajiban untuk memperhatikan pendidikan anak-anak. Meski tingkat SMA dan SMK dikelola Pemprov Jatim, namun Pemkot Surabaya masih punya tanggung jawab.

Baca Juga:  Konser Amal Palestina, Surabaya Berguncang: Dewa 19 Sukses Kumpulkan Rp 1,2 Miliar

Reni mengakui bahwa pemkot sudah menunjukkan atensinya pada anak tingkat SMA atau SMK. Mereka yang berasal dari keluarga miskin, diberikan bantuan beasiswa Pemuda Tangguh.

Pemkot menyalurkan bantuan Rp 200 ribu per bulan serta seragam dan sepatu. Bantuan itu berasal dari APBD Kota Surabaya.

“Tapi kalau untuk sekolah swasta masih ada biaya lain yang tidak bisa tercukupi dengan bantuan Rp 200 ribu itu. Hal inilah yang menyulitkan warga miskin untuk bisa memberikan pendidikan berkualitas pada anak-anaknya,” ungkap Reni.

Reni mengatakan, ke depan ia tak ingin ada air mata ibu-ibu yang mengalir karena melihat anaknya tak mampu melanjutkan sekolah.

Reni ingin seluruh warga mendapatkan jaminan pendidikan. Dengan begitu, kehidupan mereka juga makin berkualitas. Visi Surabaya untuk menjadi kota dunia pun dapat terwujudkan. (cak/boy)

TAGGED: Anak Putus Sekolah, Diknas Surabaya, Reni Astuti, Surabaya
Share this Article
Facebook Twitter Pinterest Whatsapp Whatsapp Print
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Wink0
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ad imageAd image

BERITA TERKINI

Kejagung Pastikan Uang Rp 6,6 Triliun Rampasan Negara Bukan Pinjaman Bank
25 Desember 2025
Kejagung Periksa Sudirman Said Terkait Dugaan Korupsi Petral
25 Desember 2025
Ridwan Kamil Akui Kekhilafan, Sampaikan Permohonan Maaf Usai Digugat Cerai Atalia
25 Desember 2025
Wakil Gubernur Babel Tersangka Ijazah Palsu, Hidayat Arsani: Itu Urusan Pribadi
25 Desember 2025
Wagub Babel Jadi Tersangka Ijazah Palsu, NasDem Nilai KPU–Bawaslu Kecolongan Fatal
25 Desember 2025
Ad imageAd image

NASIONAL

Kejagung Pastikan Uang Rp 6,6 Triliun Rampasan Negara Bukan Pinjaman Bank
25 Desember 2025
Kejagung Periksa Sudirman Said Terkait Dugaan Korupsi Petral
25 Desember 2025
Ridwan Kamil Akui Kekhilafan, Sampaikan Permohonan Maaf Usai Digugat Cerai Atalia
25 Desember 2025
Wakil Gubernur Babel Tersangka Ijazah Palsu, Hidayat Arsani: Itu Urusan Pribadi
25 Desember 2025

TERPOPULER

Kepala Kanwil Ditjen Imigrasi Jawa Timur, Novianto Sulastono, bersama kepala UPT Imigrasi se-Jatim menggelar jumpa pers.
Kanwil Imigrasi Jatim Buka Data Kinerja 2025: Paspor Elektronik Meroket, Pelanggaran Warga Negara Asing Ditindak Tegas
23 Desember 2025
KBRI London Laporkan Bonnie Blue ke Otoritas Inggris atas Aksi Lecehkan Bendera
24 Desember 2025
Kejagung Pastikan Uang Rp 6,6 Triliun Rampasan Negara Bukan Pinjaman Bank
25 Desember 2025
Sopir Bus Cahaya Trans Jadi Tersangka Kecelakaan Maut di Exit Tol Krapyak Semarang
24 Desember 2025

Baca Berita Lainnya:

Kejaksaan

Kejagung Pastikan Uang Rp 6,6 Triliun Rampasan Negara Bukan Pinjaman Bank

Kejaksaan

Kejagung Periksa Sudirman Said Terkait Dugaan Korupsi Petral

Hukum

Ridwan Kamil Akui Kekhilafan, Sampaikan Permohonan Maaf Usai Digugat Cerai Atalia

Nasional

Wakil Gubernur Babel Tersangka Ijazah Palsu, Hidayat Arsani: Itu Urusan Pribadi

MemoIndonesia.co.id

Memo Indonesia adalah media online yang menyajikan beragam informasi dari seluruh sudut nusantara.

Quick Links
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
About US
  • Kontak
  • Tentang Kami
  • Karir
  • Redaksi

Copyright 2023 – MemoIndonesia.co.id

Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?