JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Badan Narkotika Nasional (BNN) RI menangkap aktor intelektual penyelundupan 2 ton sabu, Paryatin alias Dewi Astutik, dalam operasi senyap di Sihanoukville, Kamboja.
Penangkapan dilakukan bersama Kepolisian Kamboja, KBRI Phnom Penh, Atase Pertahanan RI, BAIS TNI, serta Ditjen Bea dan Cukai.
Dewi Astutik ditangkap saat menuju lobi sebuah hotel di Sihanoukville. Operasi digelar cepat dan presisi tanpa menimbulkan gangguan publik.
Ia ditangkap bersama seorang pria asal Pakistan berinisial AH yang diduga sebagai kekasihnya. Setelah diamankan, Dewi dipindahkan ke Phnom Penh untuk verifikasi identitas dan penyerahan resmi antarotoritas.
Operasi pengejaran Dewi dipimpin Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN, Roy Hardi Siahaan. Tindakan ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Kepala BNN RI, Komjenpol Suyudi Ario Seto, yang sebelumnya membentuk tim khusus untuk operasi pengejaran internasional.
Suyudi mengapresiasi sinergi aparat Indonesia dan Kamboja dalam penangkapan ini. “Keberhasilan ini menegaskan komitmen BNN RI untuk mengejar pelaku kejahatan narkotika hingga ke luar negeri melalui sinergi kuat antar lembaga,” ujarnya.
Dewi diketahui juga merupakan buronan Korea Selatan. Setiba di Indonesia, ia menjalani pemeriksaan intensif untuk mengungkap alur pendanaan, logistik, dan jaringan internasional yang terlibat.
Jaringan ini beroperasi lintas negara dalam distribusi berbagai jenis narkotika, termasuk kokain, sabu, dan ketamin, ke Asia Timur dan Asia Tenggara.
BNN mengungkap bahwa Dewi pernah bekerja sebagai guru bahasa Inggris dan Mandarin di Kamboja dengan pendapatan sekitar Rp 20 juta per bulan sebelum terlibat jaringan narkotika. Ia kemudian berpindah-pindah negara untuk menghindari penangkapan.
Pada 17 November lalu, BNN menerima informasi mengenai keberadaan Dewi di Phnom Penh dan langsung melakukan operasi penangkapan dengan dukungan aparat Kamboja.
Dewi mulanya bekerja di tempat scamming di Kamboja. Ia kemudian terlibat jual beli narkotika setelah bertemu seorang WN Nigeria berinisial DON yang disebut sebagai ‘godfather’. DON menjadi penjaga, penyandang dana, dan pemasok barang narkotika kepada Dewi sejak 2023.
Dewi dan DON melakukan operasi narkotika lintas Asia–Afrika sejak awal 2024. Dewi mengatur suplai dan pengemasan barang serta mengoordinasikan kurir, sementara DON memasok narkotika dan membiayai jaringan. DON kini telah ditangkap dan diekstradisi ke Amerika Serikat sebagai buronan DEA. HUM/GIT

