PONOROGO, Memoindonesia.co.id – Rumah dinas Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko tampak sepi dan tertutup rapat pasca operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat 7 November 2025 malam. Tak ada aktivitas seperti biasanya di lokasi yang berada di Jalan Alun-alun Utara tersebut.
Pantauan di lokasi menunjukkan pintu utama rumah dinas yang berwarna putih tampak tertutup rapat, berbeda dari hari-hari sebelumnya yang selalu terbuka. Hanya beberapa awak media terlihat berjaga di sekitar area rumah dinas, menunggu kepastian terkait penangkapan Bupati Sugiri oleh KPK.
Belum diketahui secara pasti apakah Bupati Sugiri masih berada di dalam rumah dinasnya atau tidak setelah tersiar kabar penangkapan. Sebab, sebelumnya sekitar pukul 15.00 hingga 16.00 WIB, Sugiri sempat menghadiri kegiatan rotasi jabatan bagi sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ponorogo.
Informasi yang dihimpun menyebut, OTT KPK tersebut diduga berkaitan dengan kasus suap terkait perpanjangan masa jabatan Direktur RSUD dr. Hardjono Ponorogo.
Salah satu sumber internal di lingkungan Pemkab menyebut bahwa direktur rumah sakit dan seorang perempuan yang disebut sebagai selingkuhannya juga turut diamankan.
“Kabarnya, direktur rumah sakit dan seorang perempuan yang disebut selingkuhannya juga diamankan,” ujar sumber tersebut.
Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari KPK mengenai jumlah orang yang diamankan maupun rincian kasus yang sedang diusut.
“Masih diperiksa semua oleh tim KPK. Belum bisa dipastikan siapa saja yang diamankan,” tambah sumber itu.
Pemerintah Kabupaten Ponorogo juga belum memberikan keterangan resmi terkait operasi tangkap tangan tersebut. Awak media masih menunggu pernyataan dari juru bicara KPK maupun pihak Pemkab Ponorogo.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcayanto membenarkan adanya kegiatan operasi tangkap tangan di wilayah Ponorogo. Fitroh menyebut, penindakan tersebut berkaitan dengan dugaan tindak pidana korupsi dalam mutasi dan promosi jabatan di lingkungan Pemkab Ponorogo.
“Benar. Mutasi dan promosi jabatan,” kata Fitroh. HUM/GIT

