JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengembangkan kasus dugaan pemerasan dalam pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
Tersangka Immanuel Ebenezer alias Noel, yang saat itu menjabat Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), disebut tidak hanya menerima uang Rp 3 miliar untuk renovasi rumah dan sebuah motor mewah Ducati, tetapi juga penerimaan lain yang kini tengah ditelusuri penyidik.
Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, mengungkapkan bahwa Noel telah mengakui adanya penerimaan lain di luar yang sudah diungkap sebelumnya. Atas dasar itu, selain pasal pemerasan, KPK juga menjerat Noel dengan Pasal 12B UU Tipikor tentang gratifikasi.
“Sudah ada informasi dari yang bersangkutan bahwa memang ada penerimaan lain. Karena itu, selain Pasal 12e, kami gunakan juga Pasal 12B untuk menjaring dugaan gratifikasi,” jelas Asep di Gedung KPK, Jakarta, Selasa 9 September 2025.
Kasus ini bermula dari praktik pemerasan pengurusan sertifikasi K3 sejak 2019. Biaya resmi Rp 275 ribu diduga dimark-up menjadi Rp 6 juta per sertifikat. Dari selisih tersebut, terkumpul total Rp 81 miliar yang diduga mengalir ke sejumlah pejabat di lingkungan Kemnaker.
Selain Noel, KPK juga menetapkan 10 tersangka lain, di antaranya pejabat struktural Kemnaker hingga pihak swasta, seperti:
1. Irvian Bobby Mahendro selaku Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personil K3 tahun 2022-2025
2. Gerry Aditya Herwanto Putra selaku Koordinator Bidang Pengujian dan Evaluasi Kompetensi Keselamatan Kerja tahun 2022-sekarang
3. Subhan selaku Subkoordinator Keselamatan Kerja Dit Bina K3 tahun 2020-2025
4. Anitasari Kusumawati selaku Subkoordinator Kemitraan dan Personel Kesehatan Kerja tahun 2020 sampai sekarang
5. Fahrurozi selaku Dirjen Binwasnaker dan K3 pada Maret 2025 sampai sekarang
6. Hery Sutanto selaku Direktur Bina Kelembagaan tahun 2021 sampai Februari 2025
7. Sekarsari Kartika Putri selaku Subkoordinator
8. Supriadi selaku Koordinator
9. Temurila selaku pihak PT KEM Indonesia
10. Miki Mahfud selaku pihak PT KEM Indonesia. HUM/GIT