JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Sebuah kabar duka datang dari Lima, Peru. Zetro Leonardo Purba, seorang staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima, tewas ditembak oleh orang tak dikenal pada Selasa 2 September 2025.
Insiden tragis ini terjadi saat Zetro sedang bersepeda bersama istrinya, hanya beberapa meter dari rumah mereka di wilayah Lince.
Zetro, yang menjabat sebagai Penata Kanselerai Muda, ditembak tiga kali. Ia sempat dilarikan ke Klinik Javier Prado, namun nyawanya tidak tertolong. Istrinya, yang juga berada di lokasi, selamat dari serangan tersebut dan kini berada di bawah perlindungan kepolisian setempat.
Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kejadian ini. Melalui keterangan video, ia menyatakan sudah berkoordinasi dengan otoritas Peru, termasuk Kementerian Luar Negeri dan kepolisian, untuk mengusut tuntas kasus penembakan ini.
“Saya selaku pimpinan Kementerian Luar Negeri merasakan duka yang begitu mendalam. Kami sudah menyampaikan kepada pihak Kementerian Luar Negeri Peru dan kepolisian di sana untuk bisa menyelidiki kasus ini hingga tuntas,” tegas Sugiono.
Menlu juga meminta Duta Besar RI untuk Peru, Ricky Suhendar, untuk mengawal proses penyelidikan dan mengurus pemulangan jenazah Zetro ke Indonesia.
Selain itu, Kementerian Luar Negeri berkomitmen untuk menjamin kelanjutan pendidikan bagi ketiga anak almarhum.
Sosok yang Penuh Dedikasi
Zetro Leonardo Purba dikenal sebagai sosok pegawai Kementerian Luar Negeri yang berdedikasi.
Sebelum bertugas di Peru, ia pernah menjabat sebagai Bendahara dan Penata Kerumahtanggaan (BPKRT) di KJRI Melbourne, Australia, dari tahun 2019 hingga 2022. Ia baru bertugas di KBRI Lima selama lima bulan.
Menlu Sugiono juga mengingatkan seluruh pegawai Kemlu agar selalu mengutamakan keselamatan dalam menjalankan tugas di manapun mereka berada.
“Di manapun Saudara Saudara berada, tetaplah menjadikan faktor keselamatan sebagai sesuatu yang utama,” pesannya. HUM/GIT