JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Tim Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non TPI Jakarta Barat menangkap tiga warga negara asing (WNA) atas dugaan keterlibatan dalam penyimpanan dan peredaran uang dolar Amerika Serikat (AS) palsu senilai 1.600 dolar.
Penangkapan dilakukan di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat, dalam dua waktu berbeda. Dua orang WNA asal Kamerun, berinisial TFN dan FN, diamankan pada 6 Mei 2025. Sementara satu WNA asal Kanada, berinisial BDD, ditangkap pada 22 Mei 2025.
Plt. Direktur Jenderal Imigrasi, Yuldi Yusman, dalam konferensi pers pada Selasa, 27 Mei 2025, di Ruang Media Lobi Direktorat Jenderal Imigrasi, menyampaikan bahwa ketiga WNA tersebut diduga melakukan pelanggaran izin tinggal serta tindak pidana terkait uang palsu.

“TFN masuk ke Indonesia pada 17 Desember 2024 dengan Izin Tinggal Terbatas (ITAS) sebagai investor. Namun dari hasil pendalaman, ia diduga melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan izin tinggal,” jelas mantan Direktur Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian (Dirwasdakim) Ditjen Imigrasi ini.
Dari tempat tinggal TFN, petugas menemukan 1.600 dolar AS palsu yang telah dikonfirmasi keasliannya oleh Laboratorium Forensik Bareskrim Polri.
Sementara itu, FJN yang juga berkewarganegaraan Kamerun, masuk ke Indonesia pada 9 Mei 2023 dengan izin tinggal kunjungan. Izin tinggalnya telah habis sejak 4 November 2023, dan ia tercatat telah overstay selama 549 hari.
Meski tidak ditemukan uang palsu di tempat tinggalnya, FJN mengaku berperan sebagai perantara dalam transaksi jual beli dolar palsu, dan menerima imbalan antara Rp500.000 hingga Rp1.000.000 per transaksi.
BDD, WNA asal Kanada, juga masuk dengan ITAS investor pada 14 Desember 2024. Di kediamannya ditemukan uang tunai sebesar 900 dolar AS yang diduga palsu.
“Ketiga WNA ini akan dikenakan tindakan hukum sesuai peraturan perundang-undangan. FJN melanggar Pasal 78 ayat (3) UU No. 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian dan akan dikenakan tindakan administratif berupa deportasi dan penangkalan,” tegas Yuldi.
Dalam konferensi pers tersebut, Yuldi didampingi oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi DKI Jakarta, Pamuji Raharja, serta Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non TPI Jakarta Barat, Nur Raisha. HUM/CAK