SURABAYA, Memoindonesia.co.id – Langkah Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, dalam merelokasi pemotongan hewan babi dari RPH Pegirian ke RPH Banjarsugihan di Surabaya, mendapatkan apresiasi dari Wakil Ketua DPRD Surabaya, Hj Laila Mufidah.
Laila berharap bahwa langkah ini dapat meningkatkan jumlah pemotongan, yang pada gilirannya akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Idealnya, pemotongan sapi dan babi harus dipisahkan. Pemotongan yang terpisah akan memberikan kesan yang lebih baik, terutama jika lokasinya berdekatan dengan kawasan wisata religi Sunan Ampel,” ujar Laila.
Menurut Laila, meskipun RPH Banjarsugihan telah diresmikan sejak Jumat, 23 Februari 2024, namun jumlah pemotongan hewan babi di sana belum mengalami peningkatan signifikan. Jumlah pemotongan masih tetap sekitar 100-200 ekor, sama seperti di tempat lama.
Namun, Laila mengusulkan bahwa jika terjadi lonjakan permintaan pemotongan babi di masa depan, PD RPH Surya sebaiknya mempertimbangkan untuk membeli alat potong yang lebih modern. Hal ini akan meningkatkan efisiensi, kecepatan, dan representasi RPH Banjarsugihan.
Laila juga mengingatkan tentang pentingnya perawatan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Dia menekankan bahwa PD RPH Surya harus memastikan IPAL berfungsi dengan baik secara berkala, baik yang berada di RPH Pegirian maupun di Banjarsugihan. Hal ini penting agar tidak menimbulkan masalah bagi masyarakat sekitar.
“Kita harus memastikan bahwa alat untuk mengolah limbah di RPH Pegirian dan Banjarsugihan selalu berfungsi dengan baik. Jangan sampai kegagalan fungsi IPAL menimbulkan masalah bagi masyarakat sekitar,” pungkas politisi PKB ini. CAK/RAZ