SURABAYA, Slentingan – Mantan petinju Surabaya era 80-an, PW Afandy, siap mempelopori bangkitnya tinju di Jawa Timur, khususnya Surabaya. Melalui bendera Asosiasi Petinju Indonesia (API) Jatim yang baru dideklarasikan Maret lalu, olahraga tinju diharapkan kembali ada di hati masyarakat.
Tokoh tertua Komisi Tinju Indonesia (KTI) ini siap men-support kebangkitan tinju dengan dimulainya pertandingan tinju profesional dalam waktu dekat tingkat Jawa Timur memperbutkan sabuk emas Pangdam V Brawijaya.
“Dalam waktu dekat ini akan digelar pertandingan sabuk emas Pangdam V Brawijaya Tingkat Jawa Timur. Ini permintaan Panglima,” ujar PW Afandy, Senin (01/05/2023), di lokasi latihan ring tinju di Jalan Seruni, Ketabang, Surabaya.
Menurutnya, untuk membangkitkan tinju di Jawa Timur harus ada pertandingan dan kejuaraan.Dari pertandingan itulah, lanjut pria yang bisa disapa Phan Wei Fan ini, akan muncul bibit-bibit petinju.
“Jadi harus ada pertandingan, sehingga mereka (para petinju, red) mau latihan,” tandas Wei Fan yang didampingi Penasihat API, Stefanus Budi Juwono.
Selain merangsang bibit-bibit petunju berbakat, Wei Fan berharap sasana tinju yang dulu ada di Jawa Timur juga ikut bangkit.
“Jadi pertandingan ini dimaksimalkan, agar nanti muncul bibit-bibit baru dan muncul sasana-sasana baru,” lanjut dia.
Sebab sekarang ini, sasana tinju sudah gulung tikar semua. Kantor Wei Fan yang berada di Jalan Seruni, Surabaya, dijadikan tempat awal untuk membangkitkan tinju di Jawa Timur.
“Jadi harus ada yang memulai. Supaya tinju kita kembali berjaya,” kata Wei Fan.
Menurutnya, Surabaya memiliki potensi atlet tinju yang luar biasa. Ia mencontohkan legenda tinju Jawa Timur seperti Andrian Kaspari dan Yani Malhendo.
“Surabaya luar biasa saat masa almarhum Aseng,” tutur Wei Fan mengenang promotor tinju legendaris itu.
Setelah pertandingan Sabuk Emas Pangdam V Brawijaya ini, Wei Fan sudah merancang program-program event tinju lainnya melalui API.
“Sabuk emas Pangdam ini untuk yang pertama. Berikutnya mungkin dari Wali Kota Surabaya atau Bu Gubernur Jawa Timur, nanti kita akan mengadakan event-event,” tambah Wei Fan.
Selain menggelar event pertandingan tinju rofesional, Wei Fan juga menyiapkan fasilitas-fasilitas. Termasuk merekrut pelatih-pelatih senior seperti Yani Malhendo.
“Jadi skill pentinju ini dari teknik kecepatan, kekuatan pukulan, akan kita bentuk. Staminanya juga. Kita lagi fokuskan untuk membangkitkan tinju di Jawa Timur,” jelas Stefanus budi Juwono.
Pemkot Surabaya Siap Support
Sementara itu, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menegaskan Pemkot Surabaya siap mensupport bangkitnya tinju di Surabaya.
“Kita siap mensupport, dulu yang namanya Jawa Timur, khususnya Surabaya dan Malang, ini kan pusat atlet tinju nasional, bahkan Asia,” ujar Cak Ji, panggilan akrabnya.
Ia mencontohkan petinju Monod, Suwarno, hingga Andrian Kaspari.
“Itu kan orang-orang Surabaya dan Malang,” tandas politisi senior PDIP ini.
Kalau sekarang ini API mempelopori dan membangkitkan tinju di Jawa Timur, Armuji mengatakan itu kabar yang menggembirakan dan bisa menjadi wadah untuk atlet-atlet tinju.
“Kalau bisa ditindaklanjuti dengan pertandingan, entah 2-3 bulan sekali atau enam bulan sekali, akan lebih bagus lagi,” pungkas Cak Ji. (HUM/CAK)