JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Kementerian Kesehatan resmi menggolongkan etomidate sebagai narkotika, sehingga penyalahgunaan zat ini melalui cairan vape ilegal bisa dikenai sanksi pidana, Kamis 11 Desember 2025.
Penggolongan etomidate sebagai narkotika diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2025 tentang Perubahan Penggolongan Narkotika.
Dalam Permenkes itu, etomidate tercantum pada golongan dua urutan nomor 90.
Pasal 1 Permenkes menjelaskan, “Narkotika Golongan II adalah Narkotika berkhasiat pengobatan yang digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.”
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjenpol Eko Hadi Santoso menyatakan aturan baru ini membuat penyalahgunaan vape etomidate dapat dijerat Undang-Undang Narkotika.
“Jadi, pengguna bisa dikenakan UU Narkotika sehingga bisa mendapatkan rehabilitasi,” kata Eko.
Masuknya etomidate ke dalam golongan narkotika menjadi landasan jelas bagi aparat penegak hukum. Sebelumnya, pengguna zat ini tidak bisa ditindak karena masih diatur dalam UU Kesehatan.
“Dulu belum masuk golongan narkotika, jadi penindakan masih pakai UU Kesehatan dan hanya bisa dikenakan pada pengedar/produsen, pengguna tidak bisa dikenakan UU Kesehatan,” jelas Eko.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap maraknya penyalahgunaan etomidate melalui vape dan menegaskan Polri telah gencar memberantasnya.
Hal itu disampaikan Sigit saat pemusnahan barang bukti narkoba 214,84 ton di Lapangan Bhayangkara, Jakarta, yang disaksikan Presiden Prabowo Subianto, Rabu 29 Oktober 2025.
Dalam pengungkapan terbaru, Dittipidnarkoba Bareskrim Polri membongkar rumah yang dijadikan laboratorium vape etomidate jaringan Malaysia-Indonesia di Kota Medan, Sumatra Utara. HUM/GIT

