SEMARANG, Memoindonesia.co.id — Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Semarang menindak tegas seorang Warga Negara Kenya berinisial EK dengan melakukan deportasi pada Kamis, 20 November 2025.
Tindakan administratif keimigrasian ini dilakukan usai EK menyelesaikan masa pidananya terkait pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, yang secara otomatis mewajibkan dirinya untuk dikeluarkan dari wilayah Republik Indonesia.
Proses pemulangan berjalan ketat dan terukur. Tim Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian mengawal langsung EK dari Semarang hingga ke Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno–Hatta, sebelum diterbangkan menuju negara asalnya.
Seluruh rangkaian pemeriksaan, pemantauan, dan pengawalan dilakukan sesuai standar operasional keimigrasian yang berlaku.
Kepala Bidang Intelijen dan Penindakan Keimigrasian, Haryono Susilo, menegaskan bahwa tindakan ini merupakan bentuk komitmen Imigrasi dalam menjaga stabilitas keamanan.
“Setiap pelanggaran hukum yang dilakukan orang asing akan kami tindak sesuai aturan. Tidak ada kompromi,” tegas Haryono.
Dengan keluarnya EK dari wilayah Indonesia, proses penegakan hukum terhadap yang bersangkutan dinyatakan tuntas.
Imigrasi Semarang menegaskan bahwa pengawasan terhadap keberadaan dan aktivitas orang asing akan terus diperketat guna memastikan Indonesia tetap aman, tertib, dan bebas dari pelanggaran hukum. HUM/CAK

