SIDOARJO, Memoindonesia.co.id – Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh pihak atas terjadinya tragedi ambruknya bangunan ponpes pada Senin, 29 September 2025. Dalam peristiwa tersebut, sebanyak 67 santri dinyatakan meninggal dunia.
Ketua Alumni Ponpes Al Khoziny, Zainal Abidin, mewakili pengasuh pondok pesantren, menyampaikan belasungkawa yang mendalam serta permohonan maaf karena belum mampu memberikan pelayanan terbaik kepada para santri.
“Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Mewakili keluarga ndalem (pengasuh pondok pesantren) manakala kami belum bisa memberikan pelayanan kepada santri secara maksimal,” ujar Zainal, Rabu, 8 Oktober 2025.
Zainal meyakini, para santri yang meninggal dunia dalam musibah ini wafat dalam keadaan husnul khotimah, karena mereka berpulang saat beribadah dan menuntut ilmu.
“Karena beliau datang ke sini tholabul ilmi (menuntut ilmu), kemudian punya wudhu dan sedang melaksanakan salat. Itu ciri yang luar biasa dan sulit ditemukan. Saya yakin mereka-mereka itu husnul khotimah dan sedang menanti di surganya Allah Ta’ala,” tuturnya.
Sebagai bentuk penghormatan, pihak pondok pesantren memberikan badal umrah bagi para korban yang meninggal dunia. Prosesi badal umrah tersebut dilakukan oleh para alumni Ponpes Al Khoziny yang kini berada di Makkah, Arab Saudi.
“Kami juga memberikan hadiah kepada korban, khususnya yang meninggal dunia kami badalkan umrah. Kami data orangnya dan kami umrahkan mereka. Itu yang sampai hari ini kami lakukan,” ujar Zainal yang juga menjabat sebagai Ketua PCNU Sidoarjo.
Selain itu, pihak ponpes turut menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga korban, masyarakat, serta awak media apabila terdapat hal-hal yang kurang berkenan selama proses evakuasi berlangsung.
“Kami mohon maaf kepada semua masyarakat yang mungkin selama perjalanan hari pertama sampai hari ini ada hal-hal yang kurang mengenakkan hati. Khususnya kepada teman-teman media, wartawan yang mungkin karena situasi seperti ini mendapatkan perlakuan yang kurang nyaman dari para santri,” pungkasnya.
Sebagai informasi, bangunan Ponpes Al Khoziny ambruk pada Senin, 29 September 2025, sore hari. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menyelesaikan operasi pencarian korban pada hari kesembilan, Selasa, 7 Oktober 2025. Dalam kejadian tersebut, sebanyak 104 orang berhasil selamat, sementara 67 orang meninggal dunia, delapan di antaranya ditemukan dalam kondisi potongan tubuh (body part). HUM/GIT