SIDOARJO, Memoindonesia.co.id – Proses evakuasi korban reruntuhan bangunan Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, kembali menghadirkan kisah haru. Seorang santri ditemukan meninggal dunia dalam posisi sujud, tepat di samping Syahlendra Haikal (13) yang berhasil selamat.
Santri tanpa identitas itu ditemukan tim SAR di zona A1, dekat pintu masuk bangunan yang ambruk, pada Rabu 1 Oktober 2025 sekitar pukul 14.42 WIB. Jenazah kemudian dibawa ke RS Siti Hajar untuk diidentifikasi tim DVI Polda Jatim.
Direktur Operasi Basarnas sekaligus SAR Mission Coordinator (SMC), Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, menjelaskan, korban dalam kondisi sujud tersebut merupakan santri ke-12 yang berhasil dievakuasi.
“Sujud itu kan yang tadi sore, yang hitam, yang sebelahan sama Haikal. Tadinya kita mau mengambil Haikal, tapi karena posisinya berdekatan, akhirnya kita tarik korban yang meninggal lebih dulu,” ujar Yudhi Bramantyo.
Tak lama berselang, sekitar pukul 15.22 WIB, petugas berhasil mengevakuasi Haikal sebagai korban ke-13. Ia dinyatakan selamat dan langsung dirujuk ke RSUD Sidoarjo.
Kasubdit RPDO Basarnas, Emi Freezer, menyebut terdapat 15 titik yang diduga masih terdapat korban tertimbun, terdiri dari delapan berstatus hitam (meninggal) dan tujuh berstatus merah (hidup).
“Dari 15 lokasi ini, delapan berstatus hitam dan tujuh berstatus merah. Hitam artinya tidak ditemukan tanda-tanda kehidupan, sedangkan merah artinya korban masih bisa memberikan respons,” jelas Freezer.
Sementara itu, hingga kini lima jenazah korban runtuhan sudah berhasil ditemukan, empat di antaranya telah diidentifikasi. Tim DVI Polda Jatim menegaskan identifikasi dilakukan dengan ketelitian ekstra agar tidak terjadi kekeliruan.
Kasubbid Dokpol Biddokkes Polda Jatim, AKBP dr. Adam Bimantoro, menyampaikan, “Kami pastikan dalam proses identifikasi ini, ketepatan lebih utama dibanding kecepatan. Jangan sampai salah identifikasi dan diserahkan ke keluarga yang tidak tepat.”
Adapun identitas empat jenazah yang sudah teridentifikasi yaitu:
-
Maulana Alfan Ibrahimavic (13), warga Bongkaran, Pabean Cantian, Surabaya.
-
Muhammad Masudulat (14), warga Kali Kendal, Dukuh Pakis, Surabaya.
-
Muhammad Soleh (22), warga Tanjung Pandan, Bangka Belitung.
-
Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas (17), warga Putat Jaya, Sawahan, Surabaya. HUM/GIT