SURABAYA, Memoindonesia.co.id – Harapan keluarga korban Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali semakin menipis.
Operasi pencarian korban hilang KMP Tunu secara resmi dihentikan pada hari ke-20 sejak tragedi terjadi. Keputusan berat ini diambil setelah tim SAR gabungan tak lagi menemukan tanda-tanda korban dalam enam hari terakhir.
Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, menyampaikan penghentian operasi ini pada Senin 21 Juli 2025.
“Di 7 hari terakhir kita sudah laksanakan sampai sekarang hingga di hari ke-20 dan kita lihat bahwa 6 hari terakhir tidak ada tanda-tanda ditemukan korban kembali,” jelas Nanang.
Menurut Nanang, penutupan operasi pencarian ini telah mengacu pada aturan dan prosedur SAR yang berlaku.
“Hingga hari ke-20 dengan tidak adanya tanda-tanda korban ditemukan maka sesuai aturan operasi SAR dapat ditutup,” tegasnya.
KMP Tunu Pratama Jaya diketahui membawa total 65 orang, terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru, saat tenggelam pada Rabu 2 Juli 2025.
Dari jumlah tersebut, data terakhir menunjukkan 30 orang dinyatakan selamat, 19 orang ditemukan meninggal dunia, 4 orang belum teridentifikasi, dan 16 orang lainnya masih dinyatakan hilang dan belum ditemukan hingga operasi dihentikan.
Tragedi ini menjadi perhatian publik setelah KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali. Bangkai kapal ditemukan dalam kondisi terbalik di dasar laut Selat Bali pada Sabtu 12 Juli 2025. HUM/GIT