SURABAYA, Memoindonesia.co.id — Suasana di depan Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Jalan Setail, mendadak memanas pada Jumat siang, 18 Juli 2025. Keributan itu sempat menjadi perhatian pengendara yang melintas.
Seorang pria berseragam lengkap PDIP, mengenakan peci dan sarung, tiba-tiba membuat kegaduhan dengan membawa tiga botol berisi cairan mudah terbakar.
Pria itu tak lain adalah Achmad Hidayat, mantan Sekretaris DPC PDIP Surabaya yang baru saja dibebastugaskan dari jabatannya.
Dalam aksi dramatisnya, Achmad tak hanya mengguyur tubuhnya dengan cairan spirtus, tapi juga melontarkan ancaman bakar diri sambil menantang langsung Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, yang juga merupakan seniornya di partai.
“Ojok wedi karo Armuji! De’e ra wani! (Jangan takut sama Armuji! Dia tidak berani!)” teriak Achmad lantang, memancing perhatian warga dan kader yang berada di sekitar lokasi.
Dengan nada tinggi dan tubuh sudah basah oleh cairan, Achmad menuduh Armuji menggunakan partai hanya demi kepentingan pribadi dan kekuasaan. Ia menyebut dirinya lebih rela kehilangan nyawa daripada melihat partai “ditunggangi” oleh elite yang haus jabatan.
“De’e wedi dunyoe ilang. Aku kene nganggo nyowo! (Dia takut hartanya hilang. Saya pakai nyawa!)” pekiknya, penuh emosi.
Ketegangan makin meningkat saat Achmad mengangkat botol spirtus ke udara dan bersiap menyulut api. Namun, beruntung aksi tersebut digagalkan oleh kesigapan anggota Satgas PDIP Surabaya yang langsung meringkusnya sebelum korek api menyala.
Tanpa perlawanan berarti, Achmad diamankan dan langsung dibawa masuk ke dalam mobil berwarna hitam untuk dievakuasi ke kantor polisi terdekat.
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian maupun dari internal PDIP Surabaya terkait motif lengkap aksi nekat ini. HUM/CAK