ATAMBUA, Memoindonesia.co.id – Ribuan pelintas datang dan pergi dalam hitungan jam terlihat di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, Wini, dan Motamasin dalam sepekan terakhir.
Seperti aktifitas pada Sabtu, 29 Maret 2025, petugas imigrasi di wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua, nampak profesional menghadapi lonjakan selama libur Lebaran.
Dalam menghadapi tantangan ini, petugas di lapangan menerapkan berbagai cara kreatif untuk meningkatkan efisiensi kerja dan kenyamanan para pelintas.
Antrean panjang, pemeriksaan intensif, dan kerja tanpa henti menjadi pemandangan sehari-hari di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, Wini, dan Motamasin dalam sepekan terakhir.
Sejak 24 Maret 2025, lonjakan perlintasan terus meningkat. Di PLBN Motamasin, misalnya. petugas mencatat adanya 176 keberangkatan dan 164 kedatangan pada 24 Maret.
Angka ini terus meningkat hingga pada 29 Maret, jumah kedatangan melonjak drastis mencapa 1.003 orang. Situasi serupa juga terjadidi PLBŇ Wini dan Motamasin. Di Wini, arus kedatangan yang semula hanya 100 orang pada 24 Maret bertambah menjadi 124 orang pada 29 Maret.
Sementara di Motamasin, perlintasan yang awalnya relatif stabil, juga mengalami peningkatan dengan 119 kedatangan di hari terakhir periode pemantauan.
Lonjakan perlintasan ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi petugas yang bertugas. Namun, petugas tetap siaga penuh dan bekerja dalam sistem shift untuk memastikan proses pemeriksaan berjalan cepat tanpa mengabaikan aspek keamanan.
“Kami telah menyiapkan strategi pengamanan dan pelayanar yang optimal. Personel kami bekerja dalam sistem shift dan tetap siaga penuh untuk memastikan proses pemeriksaan berjalan cepat tanpa mengabaikan aspek keamanan,” ujar Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua, Putu Agus Eka Putra, Minggu, 30 Maret 2025.
Tak jarang, petugas harus berjibaku dengan antrean yang mengular, terutama saat arus balik Lebaran meningkat di pagi hari dari pukul 08.00 hingga 16.00.
Namun, setiap pelintas profesional dalam menjalankan tugasnya, menjaga ketertiban, dan memastikan mereka tetap dapat melanjutkan perjalanan mereka dengan lancar.
Salah satunya adalah dengan sistem antrean berbasis kartu warna, yang membantu memilah pelintas berdasarkan kategori pemeriksaan mereka. Dengan cara ini, proses verifikasi dokumen menjadi lebih cepat dan minim kesalahan.
Selain itu, petugas juga memanfaatkan pengeras suara untuk memberikan pengumuman secara berkala, mengurangi kebingungan pelintas dan mempercepat alur pergerakan di area pemeriksaan.
“Kami melihat kerja keras luar biasa dari para petugas di lapangan. Mereka menghadapi tekanan tinggi, tetapi tetap menunjukkan dedikasi yang luar biasa. Ini adalah bukti nyata bahwa pelayanan keimigrasian kita semakin kuat dan responsif,” tambah mantan Kakanim Sumbawa Besar ini.
Menyadari betapa beratnya tugas di perbatasan, Kepala Kantor Imigrasi Atambua memastikar bahwa setiap petugas mendapatkan dukungan penuh. Fasilitas kerja yang lebih baik, mekanisme operasional yang efisien, dan perhatian terhadap kesejahteraan mereka menjadi prioritas utama.
“Petugas kami adalah garda terdepan dalam memastikan kelancaran arus perlintasan di perbatasan. Oleh karena itu, kami terus memberikan dukungan maksimal agar mereka bisa bekerja dengan nyaman dan tetap memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” tutupnya.
Bagi masyarakat yang akan melintas, Kantor Imigrasi Atambua mengimbau agar selalu memastikan kelengkapan dokumen perjalanan demi mempercepat proses pemeriksaan.
Dengan kesiapan petugas dan dukungan penuh dari jajaran Imigrasi, arus perlintasan, di wilayah kerja Kanim Atambua tetap terkendali meskipun tekanan operasional meningkat selama libur Lebaran. HUM/CAKÂ