SURABAYA, Memoindonesia.co.id – Pemungutan suara Pilkada serentak 2024 di wilayah Jatim telah dilaksanakan. Secara umum, proses pemungutan suara di 60.751 TPS yang tersebar se-Jatim berlangsung lancar dan aman.
Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Dirmanto memastikan proses pemungutan suara tetap berjalan aman dan lancar. Meski ada beberapa wilayah tercatat mengalami kendala, tapi segera dapat teratasi. Hal ini, salah satunya berkat peta kerawanan yang telah dirancang polda Jatim.
“Ini semua sudah kita antisipasi jauh sebelum pelaksanaan pungut suara, dan kita lakukan upaya meminimalisir kejadian yang menonjol,” kata Dirmanto dalam keterangannya, Minggu 30 November 2024.
Data yang diperoleh dari Polda Jatim menyebutkan, dari 60.751 TPS, ada 59.931 TPS kategori kurang rawan. Lalu, ada 773 TPS rawan dan 87 TPS kategori sangat rawan.
Namun, hingga usai pemungutan suara, secara keseluruhan hasil pengamanan di semua TPS yang ada di Jatim berjalan lancar, aman, dan kondusif.
Maka dari itu, Dirmanto menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada semua pihak. Tak hanya pada aparat keamanan, tapi juga pada petugas penyelenggara Pilkada Jatim 2024 serta seluruh elemen masyarakat di Jatim.
“Kami (Polda Jatim) menyampaikan terimakasih kepada semua pihak dan seluruh masyarakat yang telah turut serta jaga Jawa Timur, sehingga Pilkada 2024 ini berjalan aman, lancar, dan kondusif,” ujarnya.
Dirmanto mengimbau kepada para pasangan calon kepala daerah, baik gubernur, bupati, dan wali kota serta kepada masyarakat agar tetap berkomitmen menjaga kondusifitas kamtibmas yang sudah terwujud.
Perihal hasil penghitungan suara, polisi dengan 3 melati di pundaknya itu juga meminta kepada masyarakat untuk sabar menunggu hasil keputusan resmi dari KPU.
“Mari kita bersama-sama jaga kondisi keamanan Jatim dan jangan euforia berlebihan terhadap hasil quick count, namun kita bersama-sama menunggu hasil penghitungan real count oleh KPU,” tuturnya.
Pilkada adalah proses demokrasi dan bukan pertandingan. Menurut Dirmanto, seyogyanya tidak ada istilah menang dan kalah. Sebab, dalam proses demokrasi, sambung Dirmanto, tujuannya adalah mencari pemimpin yang amanah.
“Kami mohon kepada seluruh masyarakat, hendaknya menerima siapapun Pemimpin daerah yang terpilih nantinya berdasar suara terbanyak dari masyarakat,” tutupnya. HUM/GIT