SIDOARJO, Memoindonesia.co.id – Di balik operasi pencarian dan evakuasi korban ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, terdapat peran penting para relawan.
Salah satunya datang dari Bonek Disaster Response Team (BDRT) 27, tim relawan asal Surabaya yang dikenal sigap dalam memberikan bantuan kemanusiaan.
Tak hanya sekadar hadir membantu, BDRT27 bertugas sebagai penanggung jawab dekontaminasi selama 24 jam penuh, tanpa henti, sepanjang sembilan hari operasi SAR berlangsung.
“Kami bertugas penuh sejak hari pertama, Senin pukul 18.00 WIB. Total ada 25 anggota yang kami turunkan, terdiri dari unsur SAR dan medis,” ujar Ketua Umum BDRT27, Ciki, Selasa 7 Oktober 2025.
Meski tidak merayap langsung ke reruntuhan untuk mengevakuasi korban, peran BDRT27 sangat vital. Tim ini membawa tiga unit ambulans dan beragam peralatan urban SAR, serta memastikan kondisi lingkungan aman bagi tim evakuasi gabungan.
Dari total 25 anggota, sebanyak 17 relawan memilih tinggal di lokasi secara nonstop, sementara sisanya pulang-pergi karena urusan pekerjaan.
“Evakuasi kan 24 jam. Jadi kami atur rotasi kerja. Satu Search Rescue Unit (SRU) kami bagi 12 jam tugas, jaga stamina, dan pastikan asupan gizi cukup,” jelas Ciki.
Di lokasi reruntuhan yang dipenuhi debu dan risiko runtuhan susulan, manajemen waktu dan keamanan menjadi kunci utama. Ciki menegaskan, tugas utama BDRT27 adalah dekontaminasi lokasi dan tim SAR, meliputi penyemprotan disinfektan, menjaga area steril, serta memastikan keamanan biologis selama proses pencarian korban.
“Tiap hari, 24 jam, kami semprot lokasi evakuasi. Tim dekontaminasi BDRT selalu standby. Manajemen waktu dan kerja sama dengan tim SAR gabungan jadi kunci keberhasilan kami,” pungkasnya.
Sebagai informasi, operasi pencarian korban Ponpes Al Khoziny resmi ditutup. Berdasarkan data Basarnas, sebanyak 104 santri dan pengurus berhasil diselamatkan, sedangkan 67 orang meninggal dunia, delapan di antaranya ditemukan dalam kondisi tidak utuh.
Seluruh korban meninggal telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Jatim untuk proses identifikasi oleh Tim DVI Polri. HUM/GIT