JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Presiden Prabowo Subianto memerintahkan pendataan dan pengecekan konstruksi seluruh pondok pesantren (ponpes) di Indonesia. Langkah ini dilakukan sebagai evaluasi menyusul ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, yang menewaskan puluhan orang.
Mensesneg Prasetyo Hadi menyampaikan pesan Presiden Prabowo pada Minggu 5 Oktober 2025.
“Evaluasi ke depan, ke semua pondok pesantren, kita harapkan segera didata dan dipastikan keamanan dari sisi bangunan dan infrastruktur pondok masing-masing,” kata Prasetyo.
Prasetyo menambahkan bahwa Presiden Prabowo terus memantau perkembangan penanganan di lokasi kejadian dan memerintahkan para menteri serta kepala daerah untuk memastikan seluruh proses evakuasi serta penanganan korban berjalan maksimal.
“Beliau memonitor terus, kemudian memerintahkan kepada para menteri terkait dan gubernur serta wakil gubernur untuk memberikan perhatian penuh,” ungkap Prasetyo.
Hingga Minggu 5 Oktober 2025 malam, korban yang berhasil ditemukan dari reruntuhan Ponpes Al Khoziny terus bertambah, dengan total 104 orang selamat dan 45 meninggal dunia, termasuk dua korban yang ditemukan hanya dalam bentuk potongan tubuh.
Direktur Operasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, selaku SAR Mission Coordinator (SMC), menyebut bahwa sebanyak 19 korban berhasil dievakuasi pada hari itu dan telah dibawa ke RS Bhayangkara.
“Pelaksanaan operasi hari ke-7 tetap akan dilanjutkan semaksimal mungkin sampai seluruh korban dari reruntuhan pondok pesantren ini dapat ditemukan,” kata Bramantyo. HUM/GIT