SURABAYA, Memoindonesia.co.id – Tiga jenazah korban reruntuhan bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, telah berhasil diidentifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) di RS Bhayangkara Polda Jatim. Salah satunya adalah Daul Milal (16), santri asal Surabaya.
Isak tangis keluarga pecah saat prosesi serah terima jenazah, Minggu 5 Oktober 2025 dini hari. Ayah almarhum, Ahmad Rofik (46), tampak tegar saat mengenang sosok putra sulungnya.
Rofik menceritakan bahwa komunikasi terakhir dengan putranya terjadi saat liburan Maulid, sepuluh hari sebelum kejadian. Milal dikenal sebagai santri aktif, patuh, dan gemar mengikuti kegiatan hadrah.
“Anaknya senang terbangan, hadrah. Hari Minggunya ikut tampil, besoknya pas salat Asar wafat,” ungkap Rofik.
Milal duduk di kelas 9 SMP sekaligus kelas 6 Sekolah Diniyah. Rofik mengenang almarhum sebagai anak mandiri, penurut, dan tidak neko-neko.
“Ndak banyak omong. Apa pun yang diperintah orangtua nurut. Mondok itu keinginannya sendiri, kami dorong,” kata Rofik.
Meski kehilangan putra sulungnya, Rofik berusaha ikhlas. Ia meyakini anaknya berpulang dalam keadaan syahid karena menuntut ilmu.
“Ndak opo-opo, wes ikhlas. Milal lagi menuntut ilmu, waktu salat InsyaAllah syahid,” lanjutnya.
Rofik juga bersyukur putranya telah teridentifikasi setelah beberapa hari dilanda kecemasan mencari informasi.
“Alhamdulillah, bersyukur ada yang menemukan. Sejak hari pertama sampai sekarang bingung cari informasi, sekarang sudah ketemu,” pungkasnya. HUM/GIT