JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Pencarian helikopter jatuh yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi dilakukan secara intensif. Lebih dari 60 tim penyelamat diturunkan.
Dilansir AFP, Senin 20 Mei 2024, pencarian juga dilakukan dengan menggunakan anjing pencari dan drone yang dikirim ke kawasan hutan lindung pegunungan Dizmar dekat kota Varzaghan.
Petugas Angkatan Darat, Garda Revolusi dan polisi bergabung dalam pencarian, kata pihak berwenang. Stasiun TV disebut menayangkan gambar tim Bulan Sabit Merah berjalan mendaki bukit di tengah kabut, dan barisan kendaraan tanggap darurat yang menunggu.
Televisi pemerintah pertama kali melaporkan pada Minggu sore hari waktu setempat bahwa “Kecelakaan terjadi pada helikopter yang membawa presiden di wilayah Jolfa,”
“Kondisi cuaca buruk dan kabut tebal menyulitkan tim penyelamat untuk mencapai lokasi kecelakaan,” kata salah satu penyiar, ketika upaya pencarian besar-besaran berlanjut hingga malam hari.
Menteri Dalam Negeri Ahmad Vahidi mengatakan helikopter itu mendarat dengan keras. Pihaknya juga disebut sulit melakukan komunikasi.
“Mendarat dengan keras saat cuaca buruk dan sulit menjalin komunikasi dengan pesawat tersebut,” tuturnya.
Dia meminta masyarakat untuk menunggu informasi dari televisi pemerintah. Ia juga meminta agar warga tak mendengarkan saluran media asing yang dianggap Iran memusuhi republik Islam tersebut.
Raisi sendiri disebut telah mengunjungi provinsi barat laut tersebut untuk meresmikan proyek bendungan bersama dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, di wilayah perbatasan. Helikopter yang membawa Presiden Raisi dan Menlu Iran tersebut dikabarkan jatuh saat melintasi daerah pegunungan yang berkabut tebal. HUM/GIT