JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Bakal calon presiden PDIP, Ganjar Pranowo, mengungkap fakta penting tentang krisis pangan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP, Minggu, 1 Oktober 2023. Selain itu, ia juga membahas penyebab krisis pangan global dan menggagas solusi untuk mengatasinya.
Salah satu poin utama dalam pidato Ganjar adalah keberlangsungan lahan subur, dengan penekanan pada penyusutan 650 ribu hektare sawah setiap tahun. Ia memaparkan,
“Biarkan sawah kita tetap menjadi sawah, biarkan embung tetap menjadi embung yang akan memenuhi kebutuhan air, dan biarkan laut itu hidup dan menjadi tempat ikan-ikan berenang karena itu akan menjadi sumber pangan kita juga,” kata Ganjar.
Ganjar juga mengusulkan diversifikasi pangan sebagai kunci menghadapi krisis. Dia percaya bahwa Indonesia memiliki sumber pangan yang sangat variatif.
“Biarkan yang makan papeda tetap makan papeda. Biarkan yang makan tiwul tetap makan tiwul, dan yang makan beras juga makan beras,” ucapnya.
Wakil Walikota Surabaya, Armuji, yang turut serta dalam Rakernas PDIP ke-4 dengan tema “kedaulatan Pangan untuk kesejahteraan Rakyat Indonesia,” menyampaikan, bahwa Ganjar Pranowo menguasai dengan detail strategi untuk mewujudkan kedaulatan pangan. Armuji menambahkan,
“Tidak hanya bicara skema besarnya, Mas Ganjar Pranowo menguasai hal teknis dan detilnya. Sehingga kami optimistis visi kedaulatan pangan adalah kunci Indonesia maju.”
Dalam perspektif Cak Ji, kader senior PDI Perjuangan, mewujudkan kedaulatan pangan juga berarti membangun mindset dan riset terkait teknologi pangan.
Dia menekankan pentingnya ketersediaan bahan pangan dan kandungan gizinya bagi rakyat, serta mengingatkan bahwa Bung Karno mewariskan buku masakan “Mustika Rasa” dari seluruh penjuru Nusantara sebagai panduan memasak makanan tradisional lengkap dengan kandungan gizinya. (cak/bad)