JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka genap berusia satu tahun.
Menjelang momen tersebut, Presiden Prabowo memanggil sejumlah menteri ke kediamannya di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, untuk menggelar rapat terbatas, Minggu 19 Oktober 2025.
Sejumlah pejabat hadir dalam rapat tersebut, di antaranya Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Brian Yuliarto, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Selain itu, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Wakil Panglima Jenderal TNI Tandyo Budi R, dan Kepala BIN Muhammad Herindra juga turut hadir di kediaman presiden.
Rapat digelar sore hari dan membahas sejumlah isu strategis nasional. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan laporan hasil kunjungan kerjanya ke beberapa daerah, termasuk perkembangan proyek sumur masyarakat di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, yang berjumlah sekitar 22 ribu sumur dengan kapasitas rata-rata dua barel per hari.
Bahlil juga melaporkan perkembangan perizinan usaha untuk koperasi dan UMKM, serta kebijakan bahan bakar campuran biodiesel berbasis minyak sawit 50 persen (B50) dan etanol untuk bensin E10.
“Bapak Presiden juga menanyakan kesiapan implementasi B50 dan E10, serta meminta percepatan hilirisasi khususnya pada komoditas mineral dan batubara,” ujar Bahlil usai mengikuti rapat di Kertanegara.
Selain itu, Presiden Prabowo memberikan arahan terkait percepatan pembangunan kilang minyak di berbagai daerah. Dari 18 titik yang direncanakan, dua kilang telah memasuki tahap akhir studi kelayakan dan akan segera diimplementasikan.
“Kilang di Kalimantan Timur milik Pertamina akan diresmikan pada November ini. Sementara untuk kilang-kilang baru di daerah lain, diharapkan studi kelayakannya segera selesai agar bisa langsung dibangun,” lanjut Bahlil.
Sementara itu, Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Brian Yuliarto melaporkan program peningkatan sumber daya manusia (SDM) di bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) untuk mendukung industrialisasi nasional.
“Presiden kembali mengingatkan pentingnya kesiapan SDM menghadapi pertumbuhan industri di bidang ketahanan pangan, energi, dan hilirisasi mineral,” ujar Brian.
Brian menambahkan, sistem pendidikan tinggi dan beasiswa pemerintah seperti LPDP akan disesuaikan dengan kebutuhan industri serta perkembangan teknologi, termasuk pemanfaatan kecerdasan buatan (AI).
“Presiden juga mengingatkan agar kurikulum pendidikan terus diperbarui mengikuti perkembangan teknologi dan kebutuhan industri agar tidak terjadi ketimpangan antara lulusan dan pasar kerja,” tambah Brian.
Pengembangan SDM juga diarahkan untuk mendukung program pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis, Koperasi Merah Putih, dan Desa Nelayan, serta peningkatan kapasitas teknologi di sektor pertahanan. HUM/GIT