JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyoroti laporan harta kekayaan milik anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Wahyudin Moridu. Dalam LHKPN periode 2024, harta Wahyudin tercatat minus Rp 2 juta.
Berdasarkan LHKPN yang diakses Minggu 21 September 2025, Wahyudin melaporkan memiliki rumah warisan senilai Rp 180 juta dan kas atau setara kas sebesar Rp 18 juta. Namun, ia juga tercatat memiliki utang sebesar Rp 200 juta. Akibatnya, total harta kekayaannya minus Rp 2 juta.
Juru bicara KPK, Budi Prasetyo, mengatakan pihaknya akan menelusuri lebih lanjut kesesuaian laporan harta tersebut.
“Kami akan cek kesesuaian pelaporannya,” ujar Budi kepada wartawan.
Menurut Budi, pengecekan ini penting agar pelaporan LHKPN tidak hanya sebatas formalitas, melainkan mencerminkan kondisi riil kekayaan penyelenggara negara. Ia juga mengingatkan pentingnya kejujuran bagi pejabat publik.
“Pelaporan LHKPN harus jujur, tidak hanya formalitas memenuhi kewajiban. Penyelenggara negara seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat, termasuk dalam komitmen pencegahan korupsi,” tegasnya.
Sebelumnya, Wahyudin Moridu sempat menjadi sorotan publik setelah videonya viral dalam kondisi mabuk dan menyebut ingin merampok uang negara. Atas ucapannya tersebut, ia telah menyampaikan permintaan maaf melalui sebuah video klarifikasi.
“Saya, Wahyudin Moridu, anggota DPRD Provinsi Gorontalo, didampingi istri saya, memohon maaf atas video yang telah diviralkan di media sosial TikTok beberapa waktu lalu. Sesungguhnya saya tidak berniat melecehkan atau menyinggung masyarakat Gorontalo,” ucap Wahyudin, Jumat 19 September 2025. HUM/GIT