SURABAYA, Memoindonesia.co.id – DPRD Kota Surabaya menggelar rapat paripurna mendengarkan pidato perdana Wali Kota Surabaya periode 2025-2030. Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah dan Forkopimda.
Rapat dipimpin langsung oleh Adi Sutarwijono selaku Ketua DPRD Surabaya yang didampingi tiga unsur pimpinan lainnya yakni Bahtiyar Rifai dari fraksi Gerindra, Laila Mufidah dari fraksi PKB dan Arif Fathoni dari fraksi Golkar.
Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono, menyebut paripurna ini sangat istimewa karena secara khusus diagendakan untuk pidato wali kota.
Acara ini dihadiri oleh Bupati Sidoarjo Subandi, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Bupati Bangkalan Lukman Hakim, dan Asisten 1 Setdaprov Jatim Benny Sampirwanto yang mewakili Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Selain itu, hadir pula Forkopimda Kota Surabaya.
Adi Sutarwijono menyampaikan bahwa pidato wali kota menekankan pentingnya kerjasama antar daerah untuk mendorong pertumbuhan bersama dan mengatasi persoalan-persoalan yang ada.
“Saya menangkap semangat yang ingin disampaikan oleh wali kota Surabaya untuk bagaimana kita bisa mendorong pertumbuhan bersama dan juga mengatasi persoalan ini bersama-sama, misal terkait kemacetan maupun banjir dan sebagainya itu kan butuh penanganan yang lebih intensif antar berbagai daerah juga,” ujarnya.
Salah satu poin utama dalam pidato wali kota adalah penanganan banjir. Adi Sutarwijono menjelaskan bahwa DPRD Kota Surabaya sedang membahas Raperda Penanggulangan Banjir melalui pansus.
“Terkait banjir, teman-teman pansus lagi membahas soal raperda penanggulangan banjir,” katanya.
Penanganan banjir dianggap sangat penting untuk memberikan kenyamanan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama bagi mereka yang terhambat aktivitasnya akibat banjir.
Selain penanganan banjir, wali kota juga menekankan pentingnya kerjasama ekonomi dan perdagangan antar daerah
“Kemudian kerjasama ekonomi dan perdagangan antar daerah juga disampaikan, ini adalah suatu semangat yang ditunjukkan kepada kita semua supaya awal tahun massa jabatan wali kota surabaya juga kemudian merangkul semua komponen di Surabaya sekaligus mengajak bergotong royong membangun kota Surabaya ini untuk mengatasi berbagai masalah,” jelas Adi.
Terkait anggaran, Adi Sutarwijono menyebutkan bahwa APBD sebesar 12 triliun telah ditetapkan. Wali kota akan berdiskusi dengan DPRD Surabaya untuk menentukan skala prioritas alokasi anggaran tersebut. “Terkait anggaran 12 triliun sudah ditetapkan APBD, wali kota ada skala prioritas akan dibicarakan dengan DPRD Surabaya apa saja yang kemudian dialokasikan,” tambahnya.
Adi Sutarwijono menekankan bahwa penanganan banjir yang efektif akan mendorong masyarakat untuk lebih nyaman dan meningkatkan kesejahteraan.
“Seberapa penting penanganan banjir, penanganan banjir itu akan mendorong masyarakat bisa lebih nyaman kemudian meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang semula karena terhalang banjir kemudian tidak bisa berjualan, sehingga keluhan-keluhan warga harus segera diatasi dengan pembuatan saluran dan sebagainya,” pungkasnya. HUM/CAK